Kamis, 22 Oktober 2020

Troubleshooting

Troubleshooting

Troubleshooting merupakan pencarian sumber masalah secara sistematis sehingga masalah tersebut dapat diselesaikan, dan proses penghilangan penyebab potensial dari sebuah masalah. Troubleshooting umumnya digunakan dalam berbagai bidang, seperti pada bidang komputer, administrasi sistem, dan juga bidang elektronika dan kelistrikan. Dalam dunia komputer, segala sesuatu yang berhubungan dengan komputer disebut Troubleshooting. Untuk permasalahan dengan Software sebaiknya dilakukan pendeteksian sederhana dahulu seperti pemeriksaan file-file yang terhubung dengan Software atau spesifikasi permintaan (requirement) dari Software. Apabila permasalahanya cukup rumit, sebaiknya install ulang saja Software tersebut, karena akan terlalu rumit untuk memperbaiki sebuah Software. 

 Pengertian

Troubleshooting adalah sebuah istilah dalam bahasa inggris, yang merujuk kepada sebuah masalah. Troubleshooting merupakan pencarian sumber masalah secara sistematis sehingga masalah tersebut dapat diselesaikan. Troubleshooting, kadang-kadang merupakan proses penghilangan masalah, dan juga proses penghilangan penyebab potensial dari sebuah masalah. Troubleshooting, pada umumnya digunakan dalam berbagai bidang, seperti halnya dalam bidang komputer, administrasi sistem, dan juga bidang elektronika dan kelistrikan.

Kenapa melakukan troubleshooting?

Troubleshooting dilakukan jika terdapat gangguan-gangguan sebagai berikut:

  • Masalah virus
  • Komponennya rusak file sistem operasi ke hapus
  • Kesalahan dalam register ketika ngedit (Regedit)
  • Tidak terkoneksinya harddisk ke sistem
  • Sistem operasi error
  • Kapasitas file melebihi, sehingga memori melemah
  • Tidak terkoneksi kabel data harddisk dengan mainboard
  • Konektor power tidak terhubung ke komponen
  • Power Supply bermasalah atau rusak
  • Slot pada mainboard kotor 
Teknik dalam Troubleshooting 
Terdapat dua macam teknik dalam mendeteksi permasalahan dalam komputer, yaitu teknik Forward dan teknik Backward. Untuk lebih mengenal kedua teknik tersebut, ada baiknya kita bahas terlebih dahulu definisi dari masing-masing teknik tersebut. 
       1.Teknik ForwardSesuai dengan namanya, maka dalam teknik ini segala macam permasalahan dideteksi semenjak awal komputer dirakit dan biasanya teknik ini hanya digunakan oleh orang-orang dealer komputer yang sering melakukan perakitan komputer. Pada teknik ini hanya dilakukan pendeteksian masalah secara sederhana dan dilakukan sebelum komputer dinyalakan (dialiri listrik). Untuk mempermudah silakan simak contoh berikut :
  • Setelah komputer selesai dirakit, maka dilakukan pemeriksaan pada semua Hardware yang telah terpasang, misalnya memeriksa hubungan dari kabel Power Supply ke soket power pada Motherboard.
  • Untuk casing ATX, kita periksa apakah kabel Power Switch sudah terpasang dengan benar.
  • dsb.
  1. Teknik Backward
Hampir sama dengan teknik sebelumnya, teknik Backward adalah teknik untuk mendeteksi kesalahan pada komputer setelah komputer dinyalakan (dialiri listrik). Teknik lebih banyak digunakan karena pada umumnya permasalahan dalam komputer baru akan timbul setelah “jam terbang” komputernya sudah banyak dan ini sudah merupakan hal yang wajar. Dapat kita ambil beberapa contoh sebagai berikut :
  • Floppy Disk yang tidak dapat membaca disket dengan baik.
  • Komputer tidak mau menyala saat tombol power pada casing ditekan.
  • dsb.
Tabel Pendeteksian Masalah
Setelah penjelasan sederhana dari kedua teknik tersebut penulis akan membahas lebih dalam lagi ke teknik Backward, karena bagi pengguna komputer rumahan tentunya teknik ini lebih banyak akan digunakan ketimbang teknik Forward. Untuk lebih mempermudah dalam pendeteksian masalah pada komputer Anda, silakan simak tabel berikut :

No
Komponen
Pendeteksian Masalah
1
Power Supply
Analisa Pengukuran
2
Motherboard

3
Speaker

4
RAM
Analisa Suara
5
VGA Card + Monitor

6
Keyboard
Analisa Tampilan
7
Card I/O

8
Disk Drive

9
Disket


Analisa Pengukuran
Pada tahapan ini, pendeteksian masalah dengan cara mengukur tegangan listrik pada komponen nomor 1 sampai 3. Gunakan alat bantu seperti multitester untuk mengukur tegangan yang diterima atau diberikan komponen tersebut.
Contoh : Mengukur tegangan listrik yang diterima oleh Power Supply, lalu mengukur tegangan yang diberikan oleh Power Supply ke komponen lainnya.

Analisa Suara
Pada tahapan ini pendeteksian masalah menggunakan kode suara (beep) yang dimiliki oleh BIOS dan dapat kita dengar lewat PC Speaker. Pastikan kabel PC Speaker sudah terpasang dengan baik. Kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 4 dan 5. Untuk mempermudah pengenalan kode suara tersebut, silakan simak keterangan berikut :
  • Bunyi beep pendek satu kali, artinya sistem telah melakukan proses Boot dengan baik.
  • Bunyi beep pendek 2 kali, artinya ada masalah pada konfigurasi atau seting pada CMOS.
  • Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 1 kali, artinya ada masalah pada Motherboard atau DRAM.
  • Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 2 kali, artinya ada masalah pada monitor atau VGA Card.
  • Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 3 kali, artinya ada masalah pada Keyboard.
  • Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 9 kali, artinya ada masalah pada ROM BIOS.
  • Bunyi beep panjang terus-menerus, artinya ada masalah di DRAM.
  • Bunyi beep pendek terus-menerus, artinya ada masalah penerimaan tegangan (power).
  • Pada beberapa merk Motherboard akan mengeluarkan bunyi beep beberapa kali apabila temperatur processornya terlalu tinggi (panas).
Catatan : kode bunyi beep diatas berlaku pada AWARD BIOS, untuk jenis BIOS yang lain kemungkinan memiliki kode bunyi beep yang berbeda.

Analisa Tampilan
Pada tahapan ini pendeteksian masalah cenderung lebih mudah karena letak permasalahan dapat diketahui berdasarkan pesan error yang ditampilkan di monitor. Kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 6 sampai 9.
Contoh : Pada saat komputer dinyalakan tampil pesan Keyboard Error, maka dapat dipastikan letak permasalahan hanya pada Keyboard.

Cara Cepat Mengenali Troubleshooting
  • Apabila terjadi masalah dan sistem masih memberikan tampilan pesan pada monitor atau disertai dengan bunyi beep 1 atau 2 kali, maka kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 6 sampai 9, yaitu pada Keyboard, Card I/O, Disk Drive dan Disket.
  • Apabila terjadi masalah dan sistem memberikan kode bunyi beep lebih dari 2 kali, maka kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 4 dan 5, yaitu RAM, VGA Card dan Monitor.
  • Sedangkan untuk masalah yang tidak disertai pesan pada monitor atau kode bunyi beep, kemungkinan besar letak permasalahan ada di komponen nomor 1 dan 2, yaitu Power Suplly dan Motherboard.

Dengan kedua macam teknik dalam pendeteksian maslah dalam komputer tersebut, tentunya akan lebih memperkaya pengetahuan kita di bidang komputer, jadi jika suatu saat terdapat masalah pada komputer Anda kita dapat melakukan pemeriksaan terlebih dahulu sebelum membawa ke tempat servis, kalaupun harus membawa ke tempat servis kita sudah mengerti letak permasalahannya, jadi kita tidak dibohongi oleh tukang servis yang nakal ; )

Cara Mengatasi Troubleshooting Hardware Pada Komputer

Troubleshooting adalah adanya suatu masalah atau adanya ketidak normalan pada komputer kita. Masalah komputer atau troubleshooting dibagi menjadi 2 troubleshooting hardware dan troubleshooting software.

Troubleshooting hardware biasanya ditandai dengan komputer tidak dapat menyala, monitor mati dan lain sebagainya. Sedangkan troubleshooting software ditandai dengan lambatnya kinerja komputer dan lain-lain. Meski tidak menutup kemungnkinan juga gejala-gejala lambatnya komputer terjadi tidak hanya pada software tetapi juga troubleshooting hardware.

Cara mengatasi troubleshooting standard pada komputer bisa dikatakan pertolongan pertama pada komputer yang terjadi masalah analisa troubleshooting tersebut dan bagaimana cara mengatasinya bisa simak solusi troubleshooting hardware pada pc komputer.

Pada pembahasan kali ini akan dibahas lebih fokus cara mengatasi troubleshoting hadrware pada pc komputer anda, Sebagai berikut :

  1. Periksa aliran listrik ke komputer : Kabel Power, Power suply periksa kembali sudah terpasang dengan baik dan benar dan tidak ada masalah
  2. Pastikan pemasangan komponen-komponen komputer dengan benar : Pastikan tidak ada komponen yang kendor dalam pemasanganya.
  3. Pastikan Kabel Monitor terpasang dengan benar : Kabel monitor terhubung dengan monitor secara benar
  4. Analisa suara komputer “beep” : Periksa dan analisa suara yang keluar pada pc speaker dengan berbagai kode berikut.

Berikut ini adalah kode analisa suara troubleshooting tersebut :

Bunyi ‘beep’ pendek 1 kali, artinya sistem telah melakukan proses Boot dengan baik.

Bunyi ‘beep’ pendek 2 kali, artinya ada masalah pada konfigurasi atau seting pada CMOS.

Bunyi ‘beep’ panjang 1 kali dan pendek 1 kali, artinya ada masalah pada Motherboard atau DRAM.

Bunyi ‘beep’ panjang 1 kali dan pendek 2 kali, artinya ada masalah pada monitor atau VGA Card.

Bunyi ‘beep’ panjang 1 kali dan pendek 3 kali, artinya ada masalah pada Keyboard.

Bunyi ‘beep’ panjang 1 kali dan pendek 9 kali, artinya ada masalah pada ROM BIOS.

Bunyi ‘beep’ panjang terus-menerus, artinya ada masalah di DRAM.

Bunyi ‘beep’ pendek terus-menerus, artinya ada masalah penerimaan tegangan (power).

Pada beberapa merk Motherboard akan mengeluarkan bunyi beep beberapa kali apabila temperatur processornya terlalu tinggi (panas).

Meski ada kemungkinan juga terdapat perbedaan pada bunyi “beep” pada setiap merk motherboard tidak ada salahnya anda lebih bisa mencermati dan mengamati troubleshooting yang terjadi pada komputer anda. Karena pada dasarnya analisa suara ini tidaklah kaedah pasti dalam pendeteksian troubleshooting tapi bisa mejadi wacana bagi kita apabila terjadi troubleshooting pada komputer kita.

Hardware Pendeteksian Masalah :

  1. Power Supply
  2. Motherboard
  3. Speaker
  4. RAM
  5. VGA Card + Monitor
  6. Keyboard
  7. Card I/O
  8. Disk Drive

Cara Mudah Menganalisa Troubleshooting

Apabila terdapat problem komputer disertai sistem masih memberikan tampilan pesan pada monitor atau disertai dengan bunyi beep 1 atau 2 kali, maka kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 6, 7, dan 8 yaitu pada Keyboard, Card I/O, dan Disk Drive.

Apabila terdapat problem disertai sistem memberikan kode bunyi “beep” lebih dari 2 kali, maka kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 4 dan 5, yaitu RAM, VGA Card dan Monitor.

Sedangkan untuk masalah yang tidak disertai pesan pada monitor atau kode bunyi beep,kemungkinan besar letak permasalahan ada di komponen nomor 1 dan 2, yaitu Power Suplly dan Motherboard.

Untuk tahap awal, analisa terlebih dahulu ada dibagian manakah troubleshooting hardware komputer tersebut. Kemudian anda bisa mencabut atau melepaskan hardware yang kira-kira terjadi troubleshooting kemudian pasangkan kembali dengan pasti dan periksa secara tepat tidak ada kelonggaran dalam pemasangan kembali hardware tersebut.

Apabila masih terdapat beberapa troubleshooting yang belum ditemukan silahkan periksakan ke service/jasa service komputer terdekat atau service center resmi komputer anda.

Cara Kerja Troubleshooting

Setelah mengetahui pengertian troubleshooting, apa itu pemecahan masalah dan tujuannya di atas, sekarang kita juga harus mengetahui seperti apa cara kerjanya.

Terkait cara kerjanya sendiri, adapun langkah pertama dalam pemecahan masalah adalah mengumpulkan informasi tentang masalah yang ada, sebagai contoh misalnya seperti perilaku yang tidak diinginkan atau kurangnya fungsionalitas yang diharapkan.

Informasi penting lainnya termasuk gejala terkait dan keadaan khusus yang mungkin diperlukan untuk mereproduksi masalah tersebut.

Setelah masalah dan bagaimana kemungkinan masalahnya dipahami, langkah selanjutnya mungkin untuk mengeliminasi atau menghilangkan komponen yang tidak perlu dalam sistem dan memverifikasi bahwa masalah dapat berlanjut atau tidak, untuk mengesampingkan ketidakcocokan dan penyebab lain (pihak ketiga) yang dapat muncul.

Selanjutnya, dengan asumsi masalah tetap ada, orang (troubleshooter) selanjutnya mungkin akan memeriksa penyebab umumnya.

Tergantung pada masalah tertentu dan bagaimana pengalaman pemecah masalah yang mereka miliki, mereka mungkin memiliki beberapa ide.

Mereka juga dapat memeriksa dokumentasi produk dan melakukan penelitian pada database pendukung atau melalui search enging atau mesin pencari (googling).

Setelah penyebab umum dikesampingkan, pemecah masalah dapat menggunakan proses yang lebih sistematis dan logis untuk memverifikasi fungsi yang diharapkan dari bagian-bagian suatu sistem.

Salah satu metode yang umum adalah Split-Half Troubleshooting Approach (Pendekatan Pembelahan Pemecahan Masalah) dengan masalah yang dihasilkan dari sejumlah bagian yang mungkin secara seri, satu tes setengah jalan di garis komponen.

Jika komponen tengah bekerja, yang satu pergi ke tengah bagian yang tersisa, mendekati akhir.

Jika tes menemukan masalah pada titik tengah, seseorang dapat melakukan split menuju awal garis sampai bagian masalah ditemukan.

Proses split-half ini dapat menghemat waktu dalam sistem yang bergantung pada banyak komponen.

Setelah bagian masalah diidentifikasi, itu dapat disesuaikan, diperbaiki atau diganti sesuai kebutuhan.

Jenis dan Macam Metode Troubleshooting atau Pemecahan Masalah

Selanjutnya, dalam subbagian ini Kami juga akan menjelaskan apa saja jenis dan macam metode troubleshooting atau pemecahan masalah yang perlu kalian ketahui untuk lebih memahami artinya.

Tindakan troubleshoot ini, pada umumnya memerlukan 3 (tiga) metode untuk menunjukkan akar penyebab masalah dan sepenuhnya mengembalikan peralatan atau aplikasi ke kondisi operasionalnya.

Adapun 3 (tiga) jenis dan macam-macam metode troubleshooting (pemecahan masalah) tersebut adalah sebagai berikut.

1. Diagnosis atau Analisis Kegagalan

Jenis dan macamnya yang pertama adalah diagnosis atau analisis kegagalan, ini adalah proses metode di mana suatu produk atau mode kegagalan proses diselidiki.

Dengan itu, perangkat atau proses dapat diambil secara terpisah atau diperiksa dengan bantuan alat diagnostik untuk memahami bagaimana bug, error (cacat) dapat berdampak pada operasi, serta security (keamanan) user atau pengguna.

2. Proses Eliminasi

Jenis dan macam berikutnya adalah proses eliminasi, ini adalah metode penyelesaian masalah di mana solusi disaring sampai hanya yang terbaik yang tersisa.

Salah satu contoh dari proses ini adalah teknik pencarian split-half, hal ini merujuk pada praktik dengan menghilangkan 50% dari sumber potensial masalah sampai Anda menentukan sumber utamanya.

Setelah penyebabnya diidentifikasi, masalahnya direplikasi, sehingga solusinya dapat dipilih dan selanjutnya dapat diberikan.

3. Proses atau Pemulihan

Yang terakhir adalah proses atau pemulihan, ini adalah proses di mana solusi diterapkan untuk memperbaiki atau mengganti fungsi atau komponen yang bermasalah.

Di sini, seorang teknisi atau troubleshooter (pemecah masalah) harus memverifikasi bahwa masalah telah sepenuhnya diselesaikan dan tidak akan lagi menyebabkan masalah di masa mendatang.

Di sini, seorang teknisi atau troubleshooter (pemecah masalah) harus memverifikasi bahwa masalah telah sepenuhnya diselesaikan dan tidak akan lagi menyebabkan masalah di masa mendatang.

Bagaimana Troubleshooting (Pemecahan Masalah) yang Efektif?

Lalu, seperti apa dan bagaimana troubleshooting atau pemecahan masalah yang efektif itu?

Hmmm, mungkin salah satu perintah pemecahan masalah yang paling populer adalah dengan menekan Ctrl + alt + delete pada keyboard komputer Anda, dimana itu akan membuka Task Manager pada Windows dan option + command + escape pada Mac.

Melalui aplikasi utilitas Task Manager, pengguna dapat menentukan program mana yang menjadi sepenuhnya tidak responsif, tutup, atau nyalakan kembali komputer secara bersamaan.

Keberhasilan troubleshooting atau pemecahan masalah tergantung pada keahlian para profesional yang menanganinya dan apakah mereka mengamati pendekatan yang ditentukan atau tidak.

Profesional TI dapat merujuk ke basis pengetahuan dan berbagai manual pemecahan masalah yang dikeluarkan oleh vendor perangkat keras atau perangkat lunak.

Daftar manual seperti itu biasanya menemui masalah teknis, biasanya dalam bentuk pertanyaan, diikuti oleh solusi yang direkomendasikan.

Sebagian besar langkah pemecahan masalah untuk hampir semua masalah sederhana atau kompleks juga dapat di-Google-kan.

Bukti pemecahan masalah yang efektif ditunjukkan ketika masalah tidak dapat direproduksi lagi dan fungsinya dipulihkan.

Keberhasilan pemecahan masalah seringkali tergantung pada ketelitian dan pengalaman pemecah masalah.

Sebagian besar dari mereka yang mengembangkan pengetahuan teknologi cenderung memiliki teman, rekan kerja dan keluarga yang sering meminta bantuan mereka.

Kesimpulan

Bagaimana? Sudah cukup jelas bukan? Oke baiklah, berdasarkan penjelasan dan pembahasan Pengertian Troubleshooting, Apa itu Pemecahan Masalah? Tujuan, Cara Kerja, Jenis dan Macam Metode, Langkah, Contoh serta Bagaimana Pemecahan Masalah yang Efektif di atas, dapat Kita simpulkan bahwa, pemecahan masalah, problem atau troubleshooting adalah sebuah proses memecahkan masalah atau proses menentukan masalah untuk penyelesaian suatu masalah. Tindakan troubleshoot sering kali melibatkan proses eliminasi, di mana teknisi akan mengikuti serangkaian langkah untuk menentukan masalah atau menyelesaikan masalah.

Tindakan troubleshoot adalah sesuatu yang harus kita semua lakukan pada beberapa titik, meskipun beberapa dari kita sudah bisa memecahkan masalah lebih sering daripada yang lain. Semakin banyak Anda melakukannya, semakin banyak Anda belajar dan semakin baik dalam memperbaiki masalah. Karena banyak produk memiliki langkah pemecahan masalah yang serupa, Anda mungkin menemukan bahwa setelah beberapa saat, Anda bahkan tidak perlu manual untuk menemukan solusi untuk masalah yang Anda temui.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengertian dan Langkah-langkah Crimping

  Pengertian dan Langkah-langkah Crimping     Hai sobat tech and biz pada kali ini saya akan memposting mengenai apa sih crimping itu? dan b...