Troubleshooting
Troubleshooting
merupakan pencarian sumber masalah secara sistematis sehingga masalah
tersebut dapat diselesaikan, dan proses penghilangan penyebab potensial
dari sebuah masalah. Troubleshooting umumnya digunakan dalam berbagai
bidang, seperti pada bidang komputer, administrasi sistem, dan juga
bidang elektronika dan kelistrikan. Dalam dunia komputer, segala sesuatu
yang berhubungan dengan komputer disebut Troubleshooting. Untuk
permasalahan dengan Software sebaiknya dilakukan pendeteksian sederhana
dahulu seperti pemeriksaan file-file yang terhubung dengan Software atau
spesifikasi permintaan (requirement) dari Software. Apabila
permasalahanya cukup rumit, sebaiknya install ulang saja Software
tersebut, karena akan terlalu rumit untuk memperbaiki sebuah Software.
Pengertian
Troubleshooting
adalah sebuah istilah dalam bahasa inggris, yang merujuk kepada sebuah
masalah. Troubleshooting merupakan pencarian sumber masalah secara
sistematis sehingga masalah tersebut dapat diselesaikan.
Troubleshooting, kadang-kadang merupakan proses penghilangan masalah,
dan juga proses penghilangan penyebab potensial dari sebuah masalah.
Troubleshooting, pada umumnya digunakan dalam berbagai bidang, seperti
halnya dalam bidang komputer, administrasi sistem, dan juga bidang
elektronika dan kelistrikan.
Kenapa melakukan troubleshooting?
Troubleshooting dilakukan jika terdapat gangguan-gangguan sebagai berikut:
- Masalah virus
- Komponennya rusak file sistem operasi ke hapus
- Kesalahan dalam register ketika ngedit (Regedit)
- Tidak terkoneksinya harddisk ke sistem
- Sistem operasi error
- Kapasitas file melebihi, sehingga memori melemah
- Tidak terkoneksi kabel data harddisk dengan mainboard
- Konektor power tidak terhubung ke komponen
- Power Supply bermasalah atau rusak
- Slot pada mainboard kotor
Teknik dalam
Troubleshooting
Terdapat dua macam
teknik dalam mendeteksi permasalahan dalam komputer, yaitu teknik Forward dan
teknik Backward. Untuk lebih mengenal kedua teknik tersebut, ada baiknya kita
bahas terlebih dahulu definisi dari masing-masing teknik tersebut.
1.Teknik ForwardSesuai dengan namanya, maka dalam teknik ini segala macam permasalahan
dideteksi semenjak awal komputer dirakit dan biasanya teknik ini hanya
digunakan oleh orang-orang dealer komputer yang sering melakukan perakitan
komputer. Pada teknik ini hanya dilakukan pendeteksian masalah secara sederhana
dan dilakukan sebelum komputer dinyalakan (dialiri listrik). Untuk mempermudah
silakan simak contoh berikut :
- Setelah
komputer selesai dirakit, maka dilakukan pemeriksaan pada semua Hardware
yang telah terpasang, misalnya memeriksa hubungan dari kabel Power Supply
ke soket power pada Motherboard.
- Untuk
casing ATX, kita periksa apakah kabel Power Switch sudah terpasang dengan
benar.
- dsb.
- Teknik Backward
Hampir sama dengan teknik sebelumnya, teknik Backward adalah teknik untuk
mendeteksi kesalahan pada komputer setelah komputer dinyalakan (dialiri
listrik). Teknik lebih banyak digunakan karena pada umumnya permasalahan dalam
komputer baru akan timbul setelah “jam terbang” komputernya sudah banyak dan
ini sudah merupakan hal yang wajar. Dapat kita ambil beberapa contoh sebagai
berikut :
- Floppy Disk yang tidak dapat membaca disket
dengan baik.
- Komputer tidak mau menyala saat tombol power pada
casing ditekan.
- dsb.
Tabel Pendeteksian Masalah
Setelah penjelasan sederhana dari kedua teknik
tersebut penulis akan membahas lebih dalam lagi ke teknik Backward, karena bagi
pengguna komputer rumahan tentunya teknik ini lebih banyak akan digunakan
ketimbang teknik Forward. Untuk lebih mempermudah dalam pendeteksian masalah
pada komputer Anda, silakan simak tabel berikut :
No
|
Komponen
|
Pendeteksian Masalah
|
1
|
Power Supply
|
Analisa Pengukuran
|
2
|
Motherboard
|
|
3
|
Speaker
|
|
4
|
RAM
|
Analisa Suara
|
5
|
VGA Card + Monitor
|
|
6
|
Keyboard
|
Analisa Tampilan
|
7
|
Card I/O
|
|
8
|
Disk Drive
|
|
9
|
Disket
|
|
Analisa Pengukuran
Pada tahapan ini, pendeteksian masalah dengan cara mengukur
tegangan listrik pada komponen nomor 1 sampai 3. Gunakan alat bantu seperti
multitester untuk mengukur tegangan yang diterima atau diberikan komponen
tersebut.
Contoh : Mengukur tegangan listrik yang diterima oleh Power Supply, lalu
mengukur tegangan yang diberikan oleh Power Supply ke komponen lainnya.
Analisa Suara
Pada tahapan ini pendeteksian masalah menggunakan kode
suara (beep) yang dimiliki oleh BIOS dan dapat kita dengar lewat PC Speaker.
Pastikan kabel PC Speaker sudah terpasang dengan baik. Kemungkinan letak
permasalahan ada di komponen nomor 4 dan 5. Untuk mempermudah pengenalan kode
suara tersebut, silakan simak keterangan berikut :
- Bunyi beep pendek satu kali, artinya sistem telah
melakukan proses Boot dengan baik.
- Bunyi beep pendek 2 kali, artinya ada masalah
pada konfigurasi atau seting pada CMOS.
- Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 1 kali,
artinya ada masalah pada Motherboard atau DRAM.
- Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 2 kali,
artinya ada masalah pada monitor atau VGA Card.
- Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 3 kali,
artinya ada masalah pada Keyboard.
- Bunyi beep panjang 1 kali dan pendek 9 kali,
artinya ada masalah pada ROM BIOS.
- Bunyi beep panjang terus-menerus, artinya ada
masalah di DRAM.
- Bunyi beep pendek terus-menerus, artinya ada
masalah penerimaan tegangan (power).
- Pada beberapa merk Motherboard akan mengeluarkan
bunyi beep beberapa kali apabila temperatur processornya terlalu tinggi
(panas).
Catatan : kode bunyi beep diatas berlaku pada AWARD
BIOS, untuk jenis BIOS yang lain kemungkinan memiliki kode bunyi beep yang
berbeda.
Analisa Tampilan
Pada tahapan ini pendeteksian masalah cenderung lebih
mudah karena letak permasalahan dapat diketahui berdasarkan pesan error yang
ditampilkan di monitor. Kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 6
sampai 9.
Contoh : Pada saat komputer dinyalakan tampil pesan Keyboard Error,
maka dapat dipastikan letak permasalahan hanya pada Keyboard.
Cara Cepat Mengenali Troubleshooting
- Apabila terjadi masalah dan sistem masih memberikan
tampilan pesan pada monitor atau disertai dengan bunyi beep 1 atau 2 kali,
maka kemungkinan letak permasalahan ada di komponen nomor 6 sampai 9,
yaitu pada Keyboard, Card I/O, Disk Drive dan Disket.
- Apabila terjadi masalah dan sistem memberikan kode
bunyi beep lebih dari 2 kali, maka kemungkinan letak permasalahan ada di
komponen nomor 4 dan 5, yaitu RAM, VGA Card dan Monitor.
- Sedangkan untuk masalah yang tidak disertai pesan
pada monitor atau kode bunyi beep, kemungkinan besar letak permasalahan ada
di komponen nomor 1 dan 2, yaitu Power Suplly dan Motherboard.
Dengan kedua macam teknik dalam pendeteksian maslah
dalam komputer tersebut, tentunya akan lebih memperkaya pengetahuan kita di
bidang komputer, jadi jika suatu saat terdapat masalah pada komputer Anda kita
dapat melakukan pemeriksaan terlebih dahulu sebelum membawa ke tempat servis,
kalaupun harus membawa ke tempat servis kita sudah mengerti letak
permasalahannya, jadi kita tidak dibohongi oleh tukang servis yang nakal ; )
Cara Mengatasi Troubleshooting Hardware Pada Komputer
Troubleshooting adalah adanya suatu masalah atau adanya ketidak normalan pada komputer kita. Masalah komputer atau troubleshooting dibagi menjadi 2 troubleshooting hardware dan troubleshooting software.
Troubleshooting hardware biasanya ditandai dengan komputer tidak dapat menyala, monitor mati dan lain sebagainya. Sedangkan troubleshooting software
ditandai dengan lambatnya kinerja komputer dan lain-lain. Meski tidak
menutup kemungnkinan juga gejala-gejala lambatnya komputer terjadi tidak
hanya pada software tetapi juga troubleshooting hardware.
Cara mengatasi troubleshooting standard
pada komputer bisa dikatakan pertolongan pertama pada komputer yang
terjadi masalah analisa troubleshooting tersebut dan bagaimana cara
mengatasinya bisa simak solusi troubleshooting hardware pada pc
komputer.
Pada pembahasan kali ini akan
dibahas lebih fokus cara mengatasi troubleshoting hadrware pada pc
komputer anda, Sebagai berikut :
- Periksa aliran listrik ke komputer : Kabel Power, Power suply
periksa kembali sudah terpasang dengan baik dan benar dan tidak ada
masalah
- Pastikan pemasangan komponen-komponen komputer dengan benar : Pastikan tidak ada komponen yang kendor dalam pemasanganya.
- Pastikan Kabel Monitor terpasang dengan benar : Kabel monitor terhubung dengan monitor secara benar
- Analisa suara komputer “beep” : Periksa dan analisa suara yang keluar pada pc speaker dengan berbagai kode berikut.
Berikut ini adalah kode analisa suara troubleshooting tersebut :
Bunyi ‘beep’ pendek 1 kali, artinya sistem telah melakukan proses Boot dengan baik.
Bunyi ‘beep’ pendek 2 kali, artinya ada masalah pada konfigurasi atau seting pada CMOS.
Bunyi ‘beep’ panjang 1 kali dan pendek 1 kali, artinya ada masalah pada Motherboard atau DRAM.
Bunyi ‘beep’ panjang 1 kali dan pendek 2 kali, artinya ada masalah pada monitor atau VGA Card.
Bunyi ‘beep’ panjang 1 kali dan pendek 3 kali, artinya ada masalah pada Keyboard.
Bunyi ‘beep’ panjang 1 kali dan pendek 9 kali, artinya ada masalah pada ROM BIOS.
Bunyi ‘beep’ panjang terus-menerus, artinya ada masalah di DRAM.
Bunyi ‘beep’ pendek terus-menerus, artinya ada masalah penerimaan tegangan (power).
Pada beberapa merk Motherboard akan
mengeluarkan bunyi beep beberapa kali apabila temperatur processornya
terlalu tinggi (panas).
Meski ada kemungkinan juga terdapat
perbedaan pada bunyi “beep” pada setiap merk motherboard tidak ada
salahnya anda lebih bisa mencermati dan mengamati troubleshooting yang
terjadi pada komputer anda. Karena pada dasarnya analisa suara ini
tidaklah kaedah pasti dalam pendeteksian troubleshooting tapi bisa
mejadi wacana bagi kita apabila terjadi troubleshooting pada komputer
kita.
Hardware Pendeteksian Masalah :
- Power Supply
- Motherboard
- Speaker
- RAM
- VGA Card + Monitor
- Keyboard
- Card I/O
- Disk Drive
Cara Mudah Menganalisa Troubleshooting
Apabila terdapat problem komputer
disertai sistem masih memberikan tampilan pesan pada monitor atau
disertai dengan bunyi beep 1 atau 2 kali, maka kemungkinan letak
permasalahan ada di komponen nomor 6, 7, dan 8 yaitu pada Keyboard, Card
I/O, dan Disk Drive.
Apabila terdapat problem disertai sistem
memberikan kode bunyi “beep” lebih dari 2 kali, maka kemungkinan letak
permasalahan ada di komponen nomor 4 dan 5, yaitu RAM, VGA Card dan
Monitor.
Sedangkan untuk masalah yang tidak
disertai pesan pada monitor atau kode bunyi beep,kemungkinan besar letak
permasalahan ada di komponen nomor 1 dan 2, yaitu Power Suplly dan
Motherboard.
Untuk tahap awal, analisa terlebih
dahulu ada dibagian manakah troubleshooting hardware komputer tersebut.
Kemudian anda bisa mencabut atau melepaskan hardware yang kira-kira
terjadi troubleshooting kemudian pasangkan kembali dengan pasti dan
periksa secara tepat tidak ada kelonggaran dalam pemasangan kembali
hardware tersebut.
Apabila masih terdapat beberapa
troubleshooting yang belum ditemukan silahkan periksakan ke service/jasa
service komputer terdekat atau service center resmi komputer anda.
Cara Kerja Troubleshooting
Setelah mengetahui pengertian troubleshooting, apa itu pemecahan masalah dan tujuannya di atas, sekarang kita juga harus mengetahui seperti apa cara kerjanya.
Terkait
cara kerjanya sendiri, adapun langkah pertama dalam pemecahan masalah
adalah mengumpulkan informasi tentang masalah yang ada, sebagai contoh
misalnya seperti perilaku yang tidak diinginkan atau kurangnya
fungsionalitas yang diharapkan.
Informasi penting lainnya termasuk
gejala terkait dan keadaan khusus yang mungkin diperlukan untuk
mereproduksi masalah tersebut.
Setelah masalah dan bagaimana
kemungkinan masalahnya dipahami, langkah selanjutnya mungkin untuk
mengeliminasi atau menghilangkan komponen yang tidak perlu dalam sistem
dan memverifikasi bahwa masalah dapat berlanjut atau tidak, untuk
mengesampingkan ketidakcocokan dan penyebab lain (pihak ketiga) yang
dapat muncul.
Selanjutnya, dengan asumsi masalah tetap ada, orang (troubleshooter) selanjutnya mungkin akan memeriksa penyebab umumnya.
Tergantung
pada masalah tertentu dan bagaimana pengalaman pemecah masalah yang
mereka miliki, mereka mungkin memiliki beberapa ide.
Mereka juga dapat memeriksa dokumentasi produk dan melakukan penelitian pada database pendukung atau melalui search enging atau mesin pencari (googling).
Setelah
penyebab umum dikesampingkan, pemecah masalah dapat menggunakan proses
yang lebih sistematis dan logis untuk memverifikasi fungsi yang
diharapkan dari bagian-bagian suatu sistem.
Salah satu metode yang umum adalah Split-Half Troubleshooting Approach
(Pendekatan Pembelahan Pemecahan Masalah) dengan masalah yang
dihasilkan dari sejumlah bagian yang mungkin secara seri, satu tes
setengah jalan di garis komponen.
Jika komponen tengah bekerja, yang satu pergi ke tengah bagian yang tersisa, mendekati akhir.
Jika tes menemukan masalah pada titik tengah, seseorang dapat melakukan split menuju awal garis sampai bagian masalah ditemukan.
Proses split-half ini dapat menghemat waktu dalam sistem yang bergantung pada banyak komponen.
Setelah bagian masalah diidentifikasi, itu dapat disesuaikan, diperbaiki atau diganti sesuai kebutuhan.
Jenis dan Macam Metode Troubleshooting atau Pemecahan Masalah
Selanjutnya, dalam subbagian ini Kami juga akan menjelaskan apa saja jenis dan macam metode troubleshooting atau pemecahan masalah yang perlu kalian ketahui untuk lebih memahami artinya.
Tindakan troubleshoot
ini, pada umumnya memerlukan 3 (tiga) metode untuk menunjukkan akar
penyebab masalah dan sepenuhnya mengembalikan peralatan atau aplikasi ke
kondisi operasionalnya.
Adapun 3 (tiga) jenis dan macam-macam metode troubleshooting (pemecahan masalah) tersebut adalah sebagai berikut.
1. Diagnosis atau Analisis Kegagalan
Jenis dan macamnya yang pertama adalah diagnosis atau analisis kegagalan, ini adalah proses metode di mana suatu produk atau mode kegagalan proses diselidiki.
Dengan
itu, perangkat atau proses dapat diambil secara terpisah atau diperiksa
dengan bantuan alat diagnostik untuk memahami bagaimana bug, error (cacat) dapat berdampak pada operasi, serta security (keamanan) user atau pengguna.
2. Proses Eliminasi
Jenis dan macam berikutnya adalah proses eliminasi, ini adalah metode penyelesaian masalah di mana solusi disaring sampai hanya yang terbaik yang tersisa.
Salah satu contoh dari proses ini adalah teknik pencarian split-half, hal ini merujuk pada praktik dengan menghilangkan 50% dari sumber potensial masalah sampai Anda menentukan sumber utamanya.
Setelah penyebabnya diidentifikasi, masalahnya direplikasi, sehingga solusinya dapat dipilih dan selanjutnya dapat diberikan.
3. Proses atau Pemulihan
Yang terakhir adalah proses atau pemulihan, ini adalah proses di mana solusi diterapkan untuk memperbaiki atau mengganti fungsi atau komponen yang bermasalah.
Di sini, seorang teknisi atau troubleshooter
(pemecah masalah) harus memverifikasi bahwa masalah telah sepenuhnya
diselesaikan dan tidak akan lagi menyebabkan masalah di masa mendatang.
Di sini, seorang teknisi atau troubleshooter
(pemecah masalah) harus memverifikasi bahwa masalah telah sepenuhnya
diselesaikan dan tidak akan lagi menyebabkan masalah di masa mendatang.
Bagaimana Troubleshooting (Pemecahan Masalah) yang Efektif?
Lalu, seperti apa dan bagaimana troubleshooting atau pemecahan masalah yang efektif itu?
Hmmm, mungkin salah satu perintah pemecahan masalah yang paling populer adalah dengan menekan Ctrl + alt + delete pada keyboard komputer Anda, dimana itu akan membuka Task Manager pada Windows dan option + command + escape pada Mac.
Melalui
aplikasi utilitas Task Manager, pengguna dapat menentukan program mana
yang menjadi sepenuhnya tidak responsif, tutup, atau nyalakan kembali
komputer secara bersamaan.
Keberhasilan troubleshooting
atau pemecahan masalah tergantung pada keahlian para profesional yang
menanganinya dan apakah mereka mengamati pendekatan yang ditentukan atau
tidak.
Profesional TI dapat merujuk ke basis pengetahuan dan
berbagai manual pemecahan masalah yang dikeluarkan oleh vendor perangkat
keras atau perangkat lunak.
Daftar manual seperti itu biasanya
menemui masalah teknis, biasanya dalam bentuk pertanyaan, diikuti oleh
solusi yang direkomendasikan.
Sebagian besar langkah pemecahan masalah untuk hampir semua masalah sederhana atau kompleks juga dapat di-Google-kan.
Bukti pemecahan masalah yang efektif ditunjukkan ketika masalah tidak dapat direproduksi lagi dan fungsinya dipulihkan.
Keberhasilan pemecahan masalah seringkali tergantung pada ketelitian dan pengalaman pemecah masalah.
Sebagian besar dari mereka yang mengembangkan pengetahuan teknologi cenderung memiliki teman, rekan kerja dan keluarga yang sering meminta bantuan mereka.
Kesimpulan
Bagaimana? Sudah cukup jelas bukan? Oke baiklah, berdasarkan penjelasan dan pembahasan Pengertian Troubleshooting,
Apa itu Pemecahan Masalah? Tujuan, Cara Kerja, Jenis dan Macam Metode,
Langkah, Contoh serta Bagaimana Pemecahan Masalah yang Efektif di atas,
dapat Kita simpulkan bahwa, pemecahan masalah, problem atau troubleshooting adalah sebuah proses memecahkan masalah atau proses menentukan masalah untuk penyelesaian suatu masalah. Tindakan troubleshoot
sering kali melibatkan proses eliminasi, di mana teknisi akan mengikuti
serangkaian langkah untuk menentukan masalah atau menyelesaikan
masalah.
Tindakan troubleshoot adalah sesuatu yang harus
kita semua lakukan pada beberapa titik, meskipun beberapa dari kita
sudah bisa memecahkan masalah lebih sering daripada yang lain. Semakin
banyak Anda melakukannya, semakin banyak Anda belajar dan semakin baik
dalam memperbaiki masalah. Karena banyak produk memiliki langkah
pemecahan masalah yang serupa, Anda mungkin menemukan bahwa setelah
beberapa saat, Anda bahkan tidak perlu manual untuk menemukan solusi
untuk masalah yang Anda temui.